Selasa, 06 April 2010

Latihan Penyuluh Swadaya Indonesia Tengah di Kota Banjarbaru, Kal-Selatan


Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia ,Departemen Pertranian Dr.Ato Suprapto,MS  di Hotel Rahayu Kota Banjarbaru, pada tanggal 6 April 2010  membuka Pelatihan Penyuluh Pertanian Swadaya se wilayah Indonesia Tengah yang meliputi Provinsi Kal-Sel, Kal-Tengah, Kal, Timur, Kal. Barat, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara,  Nusa Teggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.  Pembukaan dihadiri oleh  Kepala Pusat Penyuluhan dan Kepala Bagian dilingkungan Pusat Penyuluhan. Juga hadir dalam pembukaan itu Sekretaris Badan Koordinasi Penyuluhan Kalimantan Selatan. Ir. Yayat  Hidayat Hendarin, MP beserta semua, Kabag, Kasubag dan Pejabat Fungsional Penyuluh Pertanian.
Pelatihan dilaksanakan selama 4 hari dari tanggal 6  sd. 9 April 2010. Praktek lapangan peserta latihan dilaksanakan  di Kel.Tani  Harapan Baru Kabupaten Tanah Laut, yang melaksanakan usahatani Penggemukan sapi, perkebunan kelapa sawit, dan Usaha budidaya jamur.
Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian mengajak para Penyuluh untuk  mensukseskan swasembada berkelanjutan  dalam swasembada beras, jagung kedelai, dan swasembada daging..
Disamping itu diversifikasi pangan digalakkan untuk mengurangi ketergantungan pada beras,  misalnya agar konsumsi beras bisa  digantikan dengan jagung, ubi kayu ataupun sagu. Sehingga sumber pangan lokal non beras perlu dibina dengan sebaik-baiknya, dan konsumsinya perlu dimasyarakatkan mulai anak-anak TK, SD,SMP .
Penyuluh juga perlu mengajak masyarakat petani untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian. Nilai tambah ditingkatkan dengan pengolahan  produk pertanian, sortasi ,paking. sedangkan daya saing dapat ditingkatkan dengan penerapan teknologi  yang bisa menurunkan input, dan biaya produksi sehingga HPP ( Harga Pokok Penjualan) menjadi turun sehingga produk kita bisa bersaing di pasaran Internasional.
Usahatani yang dikelola petani hendaknya feasible dan bankable secara ekonomis. Oleh itu pola pikir masyarakat petani sekarang ini dirobah dari aspek produksi kepada masyarakat yang melaksanakan aspek-aspek agribisnis yang sudah berorientasi kepada pasar. Jadi pasarlah yang terlebih dulu dipikirkan baru proses produksinya.
Pemberdayaan petani sekarang dilaksanakan melalui pemberdayaan kelembagaan petani melalui program PUAP ( Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan) , LM3( Lembaga yang mengakar di Masyarakat) dan FMA ( Petani mengelola sendiri dana Penyuluhan.) namun hendaknya agar  benar-benar , kelembagaan petani tersebut tumbuh dari bawah, sesuai keinginan masyarakat petani untuk mengembangkan taraf hidupnya.  Sehingga kelembagaan bisa  berkembang secara swadaya dan partisipatif
Anak muda sekarang ini ada kecenderungan untuk tidak mau bekerja di sektor pertanian,  sehingga  kecintaan terhadap pertanian agar dimulai sejak dini yaitu sejak TK, SD, SMP  untuk ditanamkan kepada anak-anak agar mencintai pertanian, karena kegiatan pertanian merupakan usaha yang bisa menguntungkan dan mensejahterakan masyarakat. Disamping merupakan pekerjaan yang afdhol karena pertanian menyediakan bahan makanan dan pakaian  dan Perumahan untuk masyarakat.